Daily Archives: January 8, 2014

Wanita dan Domestic Violence

do you know

The power of woman

Tulisan ini terinspirasi dari kelas ke 5 yang diadakan oleh Akademi Berbagi Pekanbaru. Kelas ini menghadirkan seorang Psikolog, mbak Indah Damayanti. Aku menitikberatkan persoalan domestic violence kepada wanita. Kenapa ?, karena aku melihat wanita memang diciptakan berbeda dari laki-laki, lemah secara fisik dan perasaan. Dan umumnya, kaum wanita sering menjadi korban dari domestic violence (kekerasan dalam rumah tangga). Kekerasan rumah tangga banyak jenisnya, bisa berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, hingga kekerasan ekonomi. Biasanya pelaku dari KDRT memiliki karakter yang kurang baik, emosional yang berlebihan, overprotective (suka mengontrol), tidak bertanggungjawab, dll.

Aku melihat realitanya sulit bagi wanita untuk bisa ‘tanggap’ dalam urusan domestic violence. Seperti yang disampaikan oleh mbak Indah, 1 dari 3 wanita di Indonesia pernah mengalami kekerasan domestik. Tapi, tidak banyak wanita yang mau terbuka akan kekerasan yang terjadi pada dirinya. Karena anggapan umum di masyarakat bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan aib. Betapa memalukan bila hal itu sampai diketahui umum. Apalagi mengingat wanita kadang bergantung dari segi ekonomi pada laki-laki (suami), tentunya ia lebih memilih diam daripada kehidupannya dan anak-anak berantakan.

Aku pernah menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga, dan bertanya kepada mamakku “Kenapa ibu itu tidak bercerai saja, rasanya sudah tidak ada lagi yang bisa dipertahankan dari suaminya ?“. Mamakku menjawab, “Cerainya orang seperti kita nggak semudah cerainya para artis, malu sama orang-orang. Apalagi anak-anak masih butuh dibiayai. Ibu itu sudah paruh baya, apalagi yang mau dicari, ya sudah bersabar saja. Mudah-mudahan jadi tabungan pahala“. See ?… nggak gampang kan melarikan diri dari fakta ini. Jujur, siapa sih yang nggak keder untuk punya pasangan kalau ngelihat banyaknya kasus KDRT.

Seperti sebuah lirik lagu “tidak semua lakiiiiiii lakiiiiiii…”. Memang sih, nggak semua korban kekerasan rumah tangga hanya wanita. Seperti yang muncul di berita kriminal, ada wanita yang tega menggorok dan memutilasi suaminya. Tapi ya kalau dilihat-lihat lagi kasus itu efek domino dari kekerasan di rumah tangga. Kecewa dan sakit hati yang ditahan begitu lama mampu mengubah wanita jadi monster yang gelap mata. Efek kekerasan di rumah tangga melahirkan anak-anak yang ‘sakit’ secara batin. Bisa jadi sangat tertutup atau kebalikannya, liar dan brutal. Mirisnya anak-anak yang tumbuh di keluarga yang tidak harmonis sering melarikan diri ke arah negatif. Bisa ke narkoba, dan pergaulan bebas yang membuat ia merasa ‘diterima’ dan ‘disayangi’. Continue reading