Bersabarlah saudaraku…

151493_620

Sumber : tempo.co

Hari ini, Allah masih meniupkan nyawa di tubuhku untuk bangun melaksanakan sahur. Sementara di bumi Allah bagian lain, ada sekumpulan orang-orang yang tak sempat menyambut sahur karena meregang nyawa.

Sahur kali ini, Allah berbaik hati mengizinkan aku menikmati sepiring nasi hangat yang masih mengepul disertai lauk pauk yang nikmat. Sementara di bumi Allah bagian lagi, ada sekumpulan orang-orang yang tidak bisa sahur karena tak ada bahan makanan di dapur-dapur mereka.

Sahur kali ini, aku masih bisa bercengkrama dengan keluargaku, berbincang tentang banyak hal dari kekalahan telak Brazil dan kemenangan Argentina di semifinal Piala Dunia hingga pemilu yang kedua kubu sama-sama mengklaim kemenangan. Sementara di bumi Allah bagian lain ada sekumpulan anak-anak yang menghabiskan waktu sahur dengan ratapan, lelehan air mata dan lantunan doa-doa yang dipanjatkan atas kepergian anggota keluarga mereka.

Di negeriku, akhir waktu sahur diiringi lantunan adzan merdu nan syahdu yang memanggil untuk melaksanakan kewajiban sholat shubuh. Sedangkan di bumi Allah bagian lain waktu sahur ditemani dentuman suara bom yang memecahkan gendang telinga dan merenggut nyawa.

Di negeriku, kami melaksanakan sholat fardhu 5 kali dalam semalam. Sementara di bumi Allah bagian lain, sholat fardhu mereka bertambah satu, sholat jenazah !.

Di negeriku, kami bisa melaksanakan ibadah puasa dan ibadah sunnah lainnya dengan leluasa. Kami bebas mendatangi mesjid mana saja yang kami mau. Ketika sore datang, kami beramai-ramai mencari hidangan berbuka untuk dinikmati bersama keluarga. Sementara itu, di bumi Allah bagian lain, ada sekumpulan orang-orang yang dilarang berpuasa, dilarang beribadah, mesjid-mesjid dirubuhkan, simbol Islam dihina dina, bahkan usaha untuk mencari makanan pengganjal perut pun termatikan.

Di negeriku, sekelompok orang menentang keras penutupan lokalisasi pelacuran, tempat yang teramat menjijikkan dimana wanita menukar harga diri demi lembaran rupiah dan laki-laki bernafsu seperti hewan membuang uang. Semua itu atas nama KEMANUSIAAN. Sekarang atas nama HAK ASASI MANUSIA aku bertanya, akankah kau yang berkoar-koar tentang HAM berani maju dibarisan terdepan membela saudara-saudaraku yang terinjak-injak martabatnya, yang mati mengenaskan karena membela izzah-nya sebagai manusia beragama di bumi Allah yang mungkin kau tak pernah peduli dimanapun mereka berada.

167946_620

sumber : tempo.co

Pernahkah kau dengar tentang Suriah, dimana saudaraku kaum Sunni dipaksa bersujud kepada penguasa, dibantai massal dari segala penjuru, baik menggunakan pedang, pistol, bom, rudal, hingga senjata kimia yang mampu meluluhkan kulit dan daging. Mereka dibantai oleh manusia-manusia berhati iblis yang menganut agama benalu tapi mengaku Islam, yakni Syiah !.

Adakah kau mendengar tentang saudara-saudara muslim yang terlupakan. Dimana mereka dibunuh karena mereka mempertahankan agama Islam. Pernahkah kau tau nasib mereka di bumi Allah lainnya ?.
Somalia ?
Afghanisatan ?
Irak ?
Iran ?
Pakistan ?
Chechnya ?
Bosnia ?

Tahukah kau ada saudara-saudara kita semuslim mati dengan leher-leher tergantung di Burma, Rohingya ?

Tahukah kau saudara kita di Palestina menyambut awal Ramadhan dengan suguhan misil dan rudal oleh pasukan biadab Yahudi ?.

Tahukah kau rasanya kepedihan panjang yang mereka alami. Kepedihan yang mungkin tak mampu dibayangkan oleh manusia. Disana ada ibu-ibu yang menyaksikan kematian anak-anaknya. Anak-anak yang lucu yang dilahirkan susah payah, namun kehilangan mereka seketika. Disana, ada anak yang melihat ayahnya jatuh berlumur darah dengan daging tercabik. Disana dalam sekedip mata seorang anak menjadi yatim piatu. Disana kau akan melihat seorang pemuda dengan wajah terluka menggendong jasad adiknya, kakaknya, ataupun saudara-saudaranya. Mereka berharap apa yang terjadi hanyalah mimpi.

Rasanya penindasan dan kebencian zionis Yahudi kepada umat muslim Palestina tak akan pernah berhenti sampai hari kiamat tiba. Semoga Allah Yang Maha Adil menimpakan laknat dan balasan yang pedih kepada mereka zionis Yahudi.

Merekalah yang merobek perdamaian antar umat beragama. Merekalah yang benci setengah mati melihat kaum muslim yang tulus hati menyembah Rabb-nya. Mereka lah yang terbakar hatinya melihat kami bangga menggunakan simbol-simbol Islam yang mulia. Mungkin mereka tidak pernah percaya akan adanya hari pembalasan. Tapi kami umat muslim sadar, dunia hanyalah penjara dan tempat ujian bagi orang-orang yang beriman. Dunia yang hina ini hanyalah tempat persinggahan, tak layak untuk dicinta. Kami tidak akan menjual akhirat kami dengan harga murah atas barang hina yang disebut dunia. Suatu saat kami akan pulang kehadapan Rabb kami. Cukuplah Allah yang menjadi saksi atas perbuatan jahatmu selama di dunia. Allah yang akan membalasmu dengan sebaik-baiknya keadilan dan pembalasan.

Aku menulis tulisan ini dengan tenggorokan tercekat, menahan luapan amarah di dada yang menyesakkan. Aku berusaha meniup-niupkan udara di hidungku yang tersumbat, agar tidak susah bernafas. Aku menahan tangisanku agar tidak terdengar orangtua. Meskipun aku tidak berada diposisi mereka. Aku bisa merasakan kesakitan yang mereka alami. Dan aku merasa sangat tidak berdaya karena tidak mampu melakukan apa-apa selain berdo’a.

Aku, adalah manusia yang hina dan banyak dosa. Namun Allah begitu baik padaku, menakdirkan aku berada di negeri dimana aku bebas menjadi seorang muslim. Negeriku menjamin kebebasan beragama, meskipun kadang simbol-simbol Islam yang disunnahkan Rasulullah dicurigai sebagai simbol teroris. Alhamdulillah, aku masih bisa menjalankan ibadah kepada Rabb-ku tanpa hambatan. Betapa malunya aku jika tidak bisa menjadi muslimah yang kaffah sementara banyak saudaraku semuslim yang harus mati untuk membela agama.

Kepada saudara-saudariku semuslim di berbagai belahan bumi yang sedang tertindas. Kuatkanlah hatimu, jadikanlah sholat, do’a dan membaca Al-Qur’an sebagai penghibur duka dan lara. Semoga Allah memberikan keteguhan dan kesabaran di dada. Semoga saudara-saudariku yang meninggal dunia ditempatkan kedalam Syurga, dikumpulkan bersama para Syuhada, dimana kalian tidak akan pernah merasakan duka nestapa, hanya kebahagiaanlah yang ada disana. Aamiin.

Bersabarlah saudaraku dengan sebaik-baiknya kesabaran.

“Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan sebagai seorang muslim.”  – (QS. Ali ‘Imran [3] : 102).

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kecintaan, berkasih sayang, dan hubungan perasaan di antara sesama mereka adalah laksana satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang kesakitan, maka semua anggota tubuh yang lain pun akan saling membantunya dengan merasakan tidak bisa tidur dan demam.”
(HR. Bukhari [6011] dan Muslim [2586], dari an-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ini lafazh Muslim).

Note :
Untuk yang ingin menyalurkan donasi dapat melalui Team Peduli Muslim, Rekening Donasi :
BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta, 77.55.33.11.37 (Misi Kemanusiaan Luar Negeri) a.n. Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari. Dapat menghubungi team Peduli Muslim di :

Atau bisa juga melalui rekening media-media Assunnah (Radio Rodja, Yufid TV) dan non-profit organization disini:

palestina

Tagged: , , , , , , , , ,

12 thoughts on “Bersabarlah saudaraku…

  1. nyonyasepatu July 10, 2014 at 8:16 am Reply

    Sedih

  2. TIRS July 10, 2014 at 8:44 am Reply

    Hmm… merinding.
    Yahudi Israel dan Amerika emang seasli-aslinya terroris.

    • Eka Azzahra July 10, 2014 at 9:18 am Reply

      teroris yang teriak teroris, laknat Allah untuk mereka.

  3. jampang July 10, 2014 at 9:10 am Reply

    hikssss…..

    pinjam gambarnya ya mbak

    • Eka Azzahra July 10, 2014 at 9:13 am Reply

      aku tadi pagi udah nangis kejer 😦
      Silahkan ambil gambarnya bang, aku jg dptnya dr google

  4. rianamaku July 10, 2014 at 2:49 pm Reply

    Kenapa terjadi di bulan puasa semoga semua korban masuk surga .
    amin

    • Eka Azzahra July 12, 2014 at 4:25 am Reply

      Aamiiin. Jahat banget kan, menzholimi orang yang sedang berpuasa 😦

  5. Gusti 'ajo' Ramli July 10, 2014 at 7:22 pm Reply

    Semoga mereka tetap kuat menghadapi gempuran ini… selalu ada hikmah di balik semua peristiwa..

  6. Enje July 10, 2014 at 9:15 pm Reply

    ayna PBB? di mana PBB? MATEEE! O_o

    • Eka Azzahra July 12, 2014 at 4:25 am Reply

      PBB bobok dong kelonan sama Amerika grrrrrrrrrrr !

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.